Ekonomi Kendaraan Listrik: Menghemat Biaya Operasional Jangka Panjang.
Transisi menuju kendaraan listrik (EV) bukan hanya tentang keberlanjutan lingkungan, tetapi juga tentang keuntungan finansial. Ekonomi kendaraan listrik menawarkan potensi penghematan biaya operasional yang signifikan dalam jangka panjang, menjadikannya pilihan menarik bagi banyak konsumen. Artikel ini akan menguraikan berbagai aspek penghematan yang bisa Anda dapatkan dengan beralih ke EV.
Salah satu area penghematan paling jelas adalah biaya bahan bakar. Harga bensin dan solar cenderung fluktuatif dan terus meningkat. Sebaliknya, biaya listrik untuk mengisi daya EV jauh lebih stabil dan seringkali lebih murah per kilometer dibandingkan bahan bakar fosil. Sebagai contoh, rata-rata biaya pengisian penuh sebuah EV di rumah pada malam hari, saat tarif listrik lebih rendah, bisa mencapai Rp50.000 untuk menempuh jarak 300-400 km. Bandingkan dengan biaya bensin untuk jarak yang sama yang bisa mencapai dua hingga tiga kali lipatnya. Pada data yang dirilis oleh PLN pada hari Selasa, 24 April 2025, rata-rata biaya per kilometer untuk kendaraan listrik di Indonesia adalah sekitar Rp250-Rp350, jauh lebih rendah dari kendaraan bensin.
Selain bahan bakar, biaya perawatan juga menjadi faktor penting dalam ekonomi kendaraan listrik. EV memiliki lebih sedikit komponen bergerak dibandingkan mobil bermesin pembakaran internal (ICE). Tidak ada oli mesin yang perlu diganti, filter bahan bakar, busi, atau sistem knalpot yang rentan terhadap korosi. Hal ini secara signifikan mengurangi frekuensi dan biaya servis rutin. Berdasarkan laporan bengkel independen “EV Care” pada bulan Maret 2025, pemilik EV rata-rata menghemat hingga 40% biaya perawatan tahunan dibandingkan pemilik mobil ICE dengan usia dan penggunaan yang serupa. Penghematan ini mencakup biaya suku cadang dan tenaga kerja.
Pemerintah di berbagai negara juga memberikan insentif untuk mendorong adopsi EV, yang berkontribusi pada ekonomi kendaraan listrik secara keseluruhan. Insentif ini bisa berupa subsidi pembelian, pembebasan pajak kendaraan, atau diskon biaya pendaftaran. Di beberapa kota, pemilik EV bahkan mendapatkan keuntungan seperti parkir gratis atau akses ke jalur khusus. Misalnya, sejak tanggal 1 Januari 2025, Pemerintah Provinsi Jakarta telah membebaskan pajak progresif kendaraan bermotor untuk semua jenis kendaraan listrik, sebuah langkah yang sangat meringankan beban finansial bagi pemilik.
Meskipun harga beli awal EV mungkin terlihat lebih tinggi, penghematan dari biaya operasional, perawatan, dan insentif pemerintah akan menutupi selisih tersebut dalam beberapa tahun penggunaan. Perhitungan total biaya kepemilikan (TCO) menunjukkan bahwa EV seringkali lebih ekonomis dalam jangka panjang. Sebelum memutuskan, disarankan untuk menghitung TCO berdasarkan kebiasaan berkendara dan ketersediaan infrastruktur di area Anda. Dengan semakin matangnya teknologi dan meluasnya jaringan pengisian daya, ekonomi kendaraan listrik akan terus menjadi argumen kuat bagi mobilitas masa depan.